Apa Yang Dimaksud Dengan Framing

“Bayangin deh, pernah nggak sih kamu dengar dua orang menyampaikan hal yang sama, tapi rasanya beda banget? Nah, itulah kekuatan framing! Yuk, kita bahas lebih dalam tentang gimana cara informasi bisa ‘dikemas’ supaya bikin efek yang beda-beda.”

Apa yang Dimaksud dengan Framing?

Framing adalah konsep yang digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari psikologi, komunikasi, hingga pemasaran, yang mengacu pada cara suatu informasi atau pesan disajikan. Dalam konteks ini, framing berfokus pada bagaimana penyajian atau struktur informasi dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi seseorang. Dengan kata lain, framing adalah proses di mana sebuah pesan dikemas dengan cara tertentu sehingga audiensnya dapat memahaminya sesuai dengan perspektif yang diinginkan oleh pengirim pesan.

Framing tidak hanya berkaitan dengan konten pesan itu sendiri, tetapi juga dengan cara penyajian informasi tersebut. Misalnya, kata-kata yang dipilih, sudut pandang, gambar, atau elemen visual lainnya dapat memainkan peran penting dalam mempengaruhi bagaimana audiens merespons pesan tersebut. Dalam dunia komunikasi dan media, framing sering digunakan untuk mengarahkan opini publik atau mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap isu tertentu.

Jenis-Jenis Framing

Terdapat beberapa jenis framing yang biasa digunakan dalam komunikasi dan pemasaran. Berikut adalah beberapa jenis framing yang umum:

1. **Framing Berdasarkan Konten Positif dan Negatif**

Jenis framing ini melibatkan penyajian informasi dalam bentuk positif atau negatif. Misalnya, iklan kesehatan bisa mengedepankan manfaat dari produk dengan menonjolkan “keberhasilan” dalam membantu konsumen, atau sebaliknya, bisa fokus pada konsekuensi buruk dari tidak menggunakan produk tersebut. Contoh framing positif adalah, “80% pasien sembuh setelah menggunakan obat ini,” sementara framing negatif bisa berupa, “20% pasien tidak sembuh setelah menggunakan obat ini.”

Baca Juga  Apa Itu Teror SMS

2. **Framing Berdasarkan Sudut Pandang**

Framing jenis ini digunakan untuk menyajikan isu dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, dalam dunia politik, sebuah kebijakan bisa di-framing sebagai “langkah progresif untuk perubahan” oleh pendukungnya, sementara pihak oposisi mungkin menggambarkannya sebagai “ancaman terhadap tradisi dan stabilitas.” Framing berdasarkan sudut pandang ini penting dalam mengarahkan opini publik terhadap isu-isu kontroversial.

3. **Framing Berdasarkan Nilai Emosional**

Dalam komunikasi pemasaran, framing sering kali menggunakan emosi untuk mempengaruhi keputusan konsumen. Misalnya, sebuah iklan mungkin menggunakan framing emosional dengan menampilkan gambar keluarga bahagia yang menggunakan produk tertentu, atau sebaliknya, menekankan rasa takut dengan menyoroti risiko yang dihadapi jika tidak menggunakan produk tersebut.

Bagaimana Framing Mempengaruhi Persepsi

Framing memainkan peran penting dalam membentuk persepsi audiens. Penelitian menunjukkan bahwa cara penyajian informasi dapat mempengaruhi cara orang memproses dan merespons informasi tersebut. Ini karena manusia tidak selalu memproses informasi secara netral atau objektif; mereka dipengaruhi oleh cara informasi tersebut disajikan.

Misalnya, ketika sebuah masalah disajikan dengan menggunakan framing negatif, orang cenderung memandang situasi tersebut sebagai lebih berisiko, sementara framing positif cenderung mengurangi persepsi risiko. Efek ini dikenal sebagai “efek framing,” di mana pengambilan keputusan atau opini seseorang dapat berubah tergantung pada bagaimana informasi dikemas.

Contoh Penerapan Framing dalam Kehidupan Sehari-Hari

Framing tidak hanya digunakan dalam dunia pemasaran atau politik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam diskusi atau debat, seseorang dapat menggunakan framing untuk menyoroti sisi tertentu dari argumen dan mengarahkan perhatian lawan bicaranya. Dalam konteks bisnis, framing sering digunakan dalam negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan.

Contoh lain dari framing adalah dalam berita. Media sering kali menggunakan framing untuk membentuk opini publik terhadap suatu peristiwa atau isu. Sebuah berita bisa di-framing dengan cara yang mendukung agenda tertentu, dengan fokus pada elemen-elemen yang mendukung sudut pandang yang diinginkan. Inilah mengapa framing menjadi alat yang kuat dalam mempengaruhi persepsi massa.

Baca Juga  Pengenalan Tentang Literasi Numerasi

Pentingnya Memahami Framing dalam Komunikasi

Memahami framing sangat penting, terutama bagi mereka yang terlibat dalam bidang komunikasi, pemasaran, dan media. Dengan memahami bagaimana framing bekerja, seseorang dapat lebih sadar akan cara informasi disajikan dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi mereka. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan framing untuk memengaruhi audiensnya secara efektif.

Dalam komunikasi pemasaran, framing bisa digunakan untuk memperkuat daya tarik suatu produk atau jasa. Dengan menyusun pesan secara cermat, sebuah merek dapat membangun persepsi positif di benak konsumen dan meningkatkan keputusan pembelian. Namun, framing yang berlebihan atau manipulatif juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen, sehingga penting untuk menggunakan framing secara etis.

Kesimpulan

Framing adalah teknik komunikasi yang melibatkan penyusunan atau pengemasan informasi dengan cara tertentu untuk mempengaruhi bagaimana audiens menafsirkan pesan tersebut. Penggunaan framing dalam komunikasi dan pemasaran sangat kuat dalam membentuk persepsi dan pengambilan keputusan. Dengan memahami cara kerja framing, kita dapat lebih sadar dalam memproses informasi yang diterima dan juga dapat menggunakannya secara strategis untuk memengaruhi audiens secara positif.

Untuk Anda yang tertarik dengan dunia komunikasi dan pemasaran, memahami dan menguasai teknik framing dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam menyampaikan pesan dengan cara yang paling efektif. Pastikan untuk selalu menggunakan framing secara etis agar dapat membangun hubungan yang jujur dan saling percaya dengan audiens Anda.

Leave a Comment