Apa Sih Tujuan Dari Tabarukan

“Kalau kamu pernah dengar istilah *tabarukan*, mungkin langsung kebayang ziarah ke makam wali atau minta keberkahan dari benda-benda suci, kan? Tapi, apa sih sebenarnya tujuan dari tabarukan ini? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa yang sebenarnya dicari orang ketika melakukan tabarukan!”

Pengertian Tabarukan

Tabarukan adalah sebuah istilah dalam Islam yang berarti mencari berkah atau keberkahan melalui sesuatu yang dianggap memiliki nilai spiritual. Praktik ini sering kali dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat suci, berdoa di makam wali atau ulama, atau bahkan melalui benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan spiritual. Tujuannya adalah mendapatkan kebaikan dari Allah melalui perantara tersebut. Namun, penting untuk dipahami bahwa keberkahan sejati hanya datang dari Allah, sementara perantara-perantara ini hanyalah sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Tujuan Utama Tabarukan

Tujuan dari tabarukan sebenarnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon agar diberikan keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini beberapa tujuan utama dari tabarukan:

1. Mendapatkan Keberkahan – Orang yang melakukan tabarukan percaya bahwa melalui perantara tertentu, seperti ziarah ke makam orang saleh atau benda-benda yang dianggap suci, mereka bisa memperoleh keberkahan. Keberkahan ini dapat berupa kesehatan, rezeki, atau ketenangan batin.

2. Mendekatkan Diri Kepada Allah – Tabarukan merupakan salah satu cara bagi umat Muslim untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Dengan berdoa di tempat-tempat yang dianggap suci atau dengan menggunakan perantara orang-orang yang dianggap memiliki karomah (kemuliaan), mereka berharap Allah akan lebih mudah mendengar doa-doa mereka.

3. Memperoleh Syafaat – Beberapa orang melakukan tabarukan dengan harapan memperoleh syafaat dari orang-orang saleh. Syafaat adalah bantuan atau dukungan spiritual yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki kedekatan dengan Allah, dan di akhirat, syafaat ini diyakini dapat membantu seseorang untuk memperoleh rahmat dan ampunan dari Allah.

Baca Juga  Pengertian Tentang Pantarlih

Praktik Tabarukan di Berbagai Budaya

Tabarukan bukanlah praktik yang seragam di semua budaya Muslim. Meskipun dasarnya sama, yaitu mencari keberkahan, cara pelaksanaannya bisa berbeda-beda di berbagai wilayah. Misalnya, di Indonesia, ziarah ke makam wali-wali Allah sangat populer. Banyak orang yang berkunjung ke makam Wali Songo, sembilan tokoh yang menyebarkan agama Islam di Jawa, untuk berdoa dan memohon keberkahan.

Di Timur Tengah, tabarukan sering kali dilakukan dengan mengunjungi situs-situs suci seperti makam para sahabat Nabi atau ulama besar. Bahkan di beberapa negara, seperti Iran dan Irak, ziarah ke makam para imam syiah sangat dianjurkan, terutama selama bulan-bulan suci Islam.

Perdebatan Tentang Tabarukan

Seperti halnya banyak tradisi dalam Islam, tabarukan juga menjadi subjek perdebatan di kalangan ulama. Beberapa kelompok, terutama dari kalangan yang lebih puritan seperti Salafi atau Wahabi, menolak praktik ini karena dianggap mendekati syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan makhluk. Mereka berpendapat bahwa keberkahan hanya bisa diminta langsung kepada Allah tanpa melalui perantara.

Namun, di sisi lain, kelompok-kelompok tradisional seperti Sufi atau Asy’ariyah memandang tabarukan sebagai praktik yang sah dan merupakan bentuk penghormatan kepada orang-orang saleh yang memiliki kedekatan dengan Allah. Mereka percaya bahwa selama niatnya tetap lurus dan hanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tabarukan bukanlah bentuk syirik.

Adab dalam Melakukan Tabarukan

Seperti halnya ibadah-ibadah lainnya, tabarukan memiliki adab atau etika yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa adab yang sebaiknya dipatuhi saat melakukan tabarukan:

1. Memiliki Niat yang Lurus – Tabarukan harus dilakukan dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari kekuatan dari benda atau orang tertentu. Hal ini penting agar tidak terjerumus ke dalam praktik syirik.

Baca Juga  Apa Sih Efektivitas Simulasi Kedokteran

2. Mengikuti Sunnah Rasulullah – Meskipun tabarukan tidak secara langsung diajarkan oleh Rasulullah, umat Islam tetap dianjurkan untuk mengikuti akhlak beliau dalam setiap tindakan. Hal ini termasuk dalam tata cara berdoa, bersikap rendah hati, dan tidak berlebihan dalam menghormati perantara-perantara yang digunakan dalam tabarukan.

3. Menghindari Praktik Berlebihan – Beberapa bentuk tabarukan yang melibatkan praktik-praktik aneh atau bahkan mistis harus dihindari. Islam adalah agama yang sederhana dan rasional, sehingga segala bentuk ibadah, termasuk tabarukan, seharusnya dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak berlebihan.

Keberkahan Sebagai Bagian dari Kehidupan Sehari-Hari

Tabarukan menunjukkan bahwa keberkahan adalah aspek penting dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Keberkahan dapat hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari rezeki yang berlimpah, kesehatan yang baik, hingga keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, mencari keberkahan adalah hal yang wajar dan diharapkan oleh setiap Muslim.

Namun, Islam juga mengajarkan bahwa cara terbaik untuk mendapatkan keberkahan adalah dengan berusaha keras, berdoa, dan menjalankan ajaran agama dengan baik. Tabarukan hanyalah salah satu cara untuk memperkuat ikhtiar tersebut, dan tidak boleh dijadikan sebagai satu-satunya jalan untuk mendapatkan keberkahan.

Tabarukan adalah praktik yang dilakukan untuk mencari keberkahan dari Allah melalui perantara yang dianggap memiliki nilai spiritual. Meskipun praktik ini menuai perdebatan di kalangan ulama, banyak Muslim yang tetap melakukannya dengan harapan mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Bagi mereka yang ingin mencoba tabarukan, penting untuk selalu menjaga niat yang tulus, mengikuti adab-adab yang telah diajarkan, dan tidak berlebihan dalam pelaksanaannya. Semoga dengan niat yang lurus dan usaha yang maksimal, keberkahan yang diinginkan dapat tercapai.

Baca Juga  Pengertian Khiyar dalam Islam

“`

Leave a Comment