“Siapa sih yang nggak kenal APAR? Alat pemadam api ini sering kita lihat di berbagai tempat, tapi kamu tahu nggak kalau ada banyak jenis APAR yang dirancang khusus buat berbagai tipe kebakaran? Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu bisa lebih paham dan siap kalau-kalau terjadi kebakaran di sekitar!”
Apa Itu APAR?
APAR, atau Alat Pemadam Api Ringan, adalah perangkat yang dirancang untuk memadamkan api di tahap awal sebelum berkembang menjadi kebakaran besar. APAR sangat penting di berbagai tempat seperti perkantoran, sekolah, rumah, hingga kendaraan. Setiap jenis APAR dirancang untuk mengatasi jenis kebakaran tertentu, tergantung pada bahan yang terbakar. Penggunaan APAR yang tepat dapat mencegah terjadinya kerusakan lebih besar dan menyelamatkan nyawa.
Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Media Pemadam
Ada beberapa jenis APAR yang dikategorikan berdasarkan media pemadam yang digunakan. Setiap media memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk tipe kebakaran tertentu. Berikut adalah jenis-jenis APAR yang umum digunakan:
1. APAR Serbuk Kimia (Dry Chemical Powder)
APAR serbuk kimia menggunakan bahan serbuk yang dirancang untuk memadamkan api pada berbagai jenis kebakaran. Jenis APAR ini sering dianggap sebagai jenis “serbaguna” karena bisa digunakan pada kebakaran kelas A (bahan padat), kelas B (cairan), dan kelas C (gas). Serbuk kimia bekerja dengan cara memutus reaksi kimia dalam api sehingga menghentikan penyebaran api.
Serbuk yang paling umum digunakan adalah monoamonium fosfat, yang dapat memadamkan api pada berbagai jenis bahan. APAR serbuk kimia sangat cocok digunakan di industri, laboratorium, dan area dengan risiko kebakaran yang bervariasi. Namun, penggunaan APAR ini bisa meninggalkan residu yang cukup banyak, sehingga memerlukan pembersihan setelah pemakaian.
2. APAR Karbon Dioksida (CO2)
APAR dengan media karbon dioksida bekerja dengan cara mengurangi kadar oksigen di sekitar api dan menurunkan suhu hingga api padam. Jenis APAR ini paling cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B (cairan) dan kelas C (gas). CO2 tidak menghantarkan listrik, sehingga aman digunakan pada kebakaran di perangkat elektronik atau instalasi listrik tanpa merusak peralatan tersebut.
Salah satu kelebihan APAR CO2 adalah tidak meninggalkan residu setelah digunakan, sehingga ideal untuk digunakan di lingkungan bersih atau ruang server. Namun, karena sifatnya yang tidak meninggalkan jejak, penggunaan CO2 di ruang tertutup perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko kekurangan oksigen bagi pengguna.
3. APAR Busa (Foam)
APAR dengan media busa menggunakan bahan berbusa untuk menutupi permukaan bahan yang terbakar, memutus kontak antara bahan bakar dan oksigen, sehingga api padam. APAR busa sangat efektif untuk kebakaran kelas A (bahan padat) dan kelas B (cairan). Umumnya, APAR busa digunakan di area yang banyak mengandung bahan bakar cair seperti stasiun pengisian bahan bakar atau area industri kimia.
Keuntungan utama dari APAR busa adalah kemampuannya untuk menyelimuti permukaan cairan yang terbakar dan mencegah nyala ulang. Namun, penggunaannya kurang efektif pada kebakaran yang melibatkan bahan gas atau peralatan listrik karena busa bersifat konduktif dan bisa menimbulkan risiko kejutan listrik.
4. APAR Air (Water Extinguisher)
APAR air merupakan salah satu jenis pemadam api yang paling umum dan sederhana. Media air digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A yang melibatkan bahan padat seperti kayu, kertas, dan tekstil. Air bekerja dengan cara mendinginkan bahan yang terbakar dan mengurangi suhu di bawah titik nyala.
Meskipun efektif untuk kebakaran bahan padat, APAR air tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran yang melibatkan listrik atau bahan cair seperti minyak, karena air bisa menghantarkan listrik dan menyebarkan bahan bakar cair, yang dapat memperparah kebakaran.
5. APAR Halon
APAR Halon menggunakan gas Halon untuk memadamkan api dengan cara mengganggu reaksi kimia yang terjadi dalam api. APAR ini dulu sangat populer untuk digunakan di pesawat, server, dan area dengan peralatan elektronik karena Halon tidak menghantarkan listrik dan tidak meninggalkan residu setelah digunakan. Namun, karena Halon memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam perusakan lapisan ozon, penggunaannya saat ini sudah dibatasi di banyak negara.
Di beberapa tempat, APAR Halon digantikan oleh alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti APAR berbasis gas bersih (clean agent) yang memiliki fungsi serupa namun lebih aman bagi lingkungan.
6. APAR Gas Bersih (Clean Agent)
APAR gas bersih adalah jenis pemadam api yang menggunakan gas tidak beracun dan ramah lingkungan untuk memadamkan api. Jenis ini efektif untuk kebakaran kelas B (cairan) dan kelas C (gas), serta aman digunakan untuk kebakaran di perangkat elektronik atau area sensitif lainnya. Contoh gas bersih yang sering digunakan adalah FM-200 dan Novec 1230, yang tidak menghantarkan listrik dan tidak meninggalkan residu setelah digunakan.
Gas bersih bekerja dengan mengganggu reaksi kimia dalam api dan menurunkan suhu, mirip dengan cara kerja Halon, namun tanpa efek merusak lingkungan. Jenis APAR ini ideal untuk digunakan di server, ruang data, laboratorium, atau tempat-tempat dengan peralatan elektronik sensitif.
Cara Memilih APAR yang Tepat
Memilih APAR yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dalam situasi darurat. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih APAR antara lain:
- Jenis bahan bakar: Pastikan APAR yang dipilih sesuai dengan bahan yang berpotensi terbakar di lokasi Anda. Misalnya, APAR busa cocok untuk kebakaran bahan cair, sementara APAR serbuk kimia lebih serbaguna.
- Ukuran APAR: Pilih ukuran APAR yang sesuai dengan kebutuhan ruangan. APAR yang lebih besar mungkin diperlukan untuk area yang lebih luas atau berisiko tinggi.
- Portabilitas: Jika APAR perlu dipindahkan ke berbagai lokasi, pilihlah APAR yang ringan dan mudah digunakan.
- Lingkungan pengguna: Hindari menggunakan APAR air di lingkungan dengan peralatan listrik, dan gunakan APAR CO2 atau gas bersih untuk area dengan perangkat elektronik sensitif.
Pentingnya Pelatihan Penggunaan APAR
Memiliki APAR di lokasi saja tidak cukup jika pengguna tidak mengetahui cara menggunakannya dengan benar. Pelatihan penggunaan APAR sangat penting untuk memastikan setiap orang di tempat tersebut dapat dengan cepat dan efektif menggunakan APAR jika terjadi kebakaran. Pelatihan ini meliputi pengetahuan tentang jenis kebakaran, jenis APAR yang sesuai, serta langkah-langkah dasar penggunaan APAR seperti metode PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep).
Selain itu, APAR harus diperiksa secara berkala untuk memastikan kondisi perangkat tetap optimal dan siap digunakan dalam keadaan darurat. Pemeriksaan berkala ini meliputi pengecekan tekanan, kondisi fisik alat, serta keutuhan segel pengaman.
Menggunakan APAR yang tepat di tempat yang tepat sangatlah penting untuk mencegah kebakaran meluas. Memahami jenis-jenis APAR yang tersedia dan penggunaannya sesuai dengan jenis kebakaran dapat membuat perbedaan antara kebakaran yang terkendali atau bencana yang besar. Pastikan untuk memilih APAR yang sesuai, memberikan pelatihan bagi pengguna, dan melakukan perawatan rutin agar selalu siap digunakan. Segera lakukan langkah preventif dengan menempatkan APAR di area rawan kebakaran dan siapkan diri untuk menghadapi situasi darurat.